Sebelum kami berkunjung di Hong Kong kami melakukan aktivitas sebagaimana biasanya alias fight money, beberapa waktu sebelum keberangkatan kami tidak membahas mengenai apa yang harus dilakukan setibanya disana tetapi kami lebih fokus bagaimana menyelesaikan job dengan baik dan mendapatkan uang yang banyak sebagai bekal kami disana untuk menikmati waktu libur selama 5 hari. singkat perjalanan kami ke hong kong sempat transit di Singapore selama beberapa jam sehingga kami sempat tidur di karpet bandara dan tergeletak di lantai (tidur seadanya).
perlu teman-teman persiapkan kalau ingin berkunjung di negeri orang kita harus sadar kebutuhan kita masing-masing mulai sandang,pangan dan papan tanpa terlupakan charger HP wkwkwkww.
jangan lupa bawa kabel rol, ikan asin, baju tidur,snack yang bisa dinikmati duduk bersantai bersama teman di kamar hotel dan jangan lupa rencanakan aktivitasmu sebelum tidur untuk keesokan harinya itu sangat penting sebab jika tidak kalian akan bingung saat bangun tidur dengan kondisi badan yang masih terhipnotis oleh bisingnya pesawat selama 2 jam dari singapore
Asnunmanajemenblog
Sabtu, 26 Januari 2019
Jumat, 25 Januari 2019
Fikar W Eda Kepada kawanku dijalan keheningan
Kepada kawan Kawan di jalan keheningan
Kita.. Tak boleh terus begini kawan kawan
Bertapa di pembuangan simpan dendam pembungkaman
Orang orang hianat segala kalangan berkomplot dengan orang orang asing disebrang lautan
Mereka kuasai segala ruang kenegaraan
Mereka lelang tanah, air, angkasa dan segala sumber kekayaan dari merauke di papua sampai kesabang negeri aceh darassalam
Mereka perlakukan rakyat lebih rendah dari binatang
Tak pantas kita begini terus kawan kawan
Berdoa di tepi tepi kesedihan
Bersajak tentang segala pengharapan
Tidak.....
Kita.... Memang orang orang buangan
Tapi kita bukan pecundang
Kita hanya terllau romantik sikapi kesepian dan terlalu sering pandangi langit gelap
dan kita biarkan kegagahan kita hanya jadi kenangan dan keberanian kita hanya jadi catatan
Ayolah kita bangkit sekarang
Kita tinggalkan kesunyian
Kita terjun kesemua medan pertempuran
Kita teriakkan lagi pekik pekik peperangan
Kita tulis lagi prosa prosa paling garang
Dan sajak sajak paling tajam
Kita hidupkan lagi akar akar juang rakyat
Yang mereka bius
Mereka bunuh
Dan mereka matikan
Kita gelorakan lagi semangat para patriot yang hanya meratapi segala kekalahan
Kita sastrawan sastrawan pejuang kawan kawan
Kita didepan
Kita susun lagi barisan rakyat yang lama dihinakan
Kita tunjuki mereka arah kebenaran
Kita nyatakan keadilan untuk semua orang
Kelola negara buat kita, gampang
Prisa prosa yang kita tuliskan
dan naskah naskah drama yang dulu kita pentaskan
dan puisi puisi etika yang kita senandungkan adalah tesa tesa kebernegaraan dan kebijaksanaan
Kita sudah buktikan
segala premis premisan
Aksioma aksiomaan
Abstraksi abstraksian dan teori teorian
Pembangunan mereka hanya hayalan penuh kepalsuan
Semua itu bisa kita batalakan
Kegagalan mereka berserakan direruntuhan peradaban
Mari kawan kawan
Buang segala ragu
Campakan semua bimbang
Ini perang kita
Perang kebudayaan
Kita bergerak kawan kawan
Bersama sama
Bahu membahu
Serentak serempak
Kita serbu segala palsu
Kita serang segala persekongkolan gelap
Kita buru segala penipu
Kita terjang segala kebohongan
Kita kita sibak gelap gulita
Kita hancurkan semua kegilaan
Kita tikam semua dusta
Kita bunuh semua penyerikatan
Jangan diam, diam berarti pengkhianatan
Tak ada up stand
Up silent adalah kebencian
Ini perang penghabisan
Allah bersama kita
Dia telah pastikan kita menang
Percayalah dan yakinlah
Aku didepan kalian
Kita.. Tak boleh terus begini kawan kawan
Bertapa di pembuangan simpan dendam pembungkaman
Orang orang hianat segala kalangan berkomplot dengan orang orang asing disebrang lautan
Mereka kuasai segala ruang kenegaraan
Mereka lelang tanah, air, angkasa dan segala sumber kekayaan dari merauke di papua sampai kesabang negeri aceh darassalam
Mereka perlakukan rakyat lebih rendah dari binatang
Tak pantas kita begini terus kawan kawan
Berdoa di tepi tepi kesedihan
Bersajak tentang segala pengharapan
Tidak.....
Kita.... Memang orang orang buangan
Tapi kita bukan pecundang
Kita hanya terllau romantik sikapi kesepian dan terlalu sering pandangi langit gelap
dan kita biarkan kegagahan kita hanya jadi kenangan dan keberanian kita hanya jadi catatan
Ayolah kita bangkit sekarang
Kita tinggalkan kesunyian
Kita terjun kesemua medan pertempuran
Kita teriakkan lagi pekik pekik peperangan
Kita tulis lagi prosa prosa paling garang
Dan sajak sajak paling tajam
Kita hidupkan lagi akar akar juang rakyat
Yang mereka bius
Mereka bunuh
Dan mereka matikan
Kita gelorakan lagi semangat para patriot yang hanya meratapi segala kekalahan
Kita sastrawan sastrawan pejuang kawan kawan
Kita didepan
Kita susun lagi barisan rakyat yang lama dihinakan
Kita tunjuki mereka arah kebenaran
Kita nyatakan keadilan untuk semua orang
Kelola negara buat kita, gampang
Prisa prosa yang kita tuliskan
dan naskah naskah drama yang dulu kita pentaskan
dan puisi puisi etika yang kita senandungkan adalah tesa tesa kebernegaraan dan kebijaksanaan
Kita sudah buktikan
segala premis premisan
Aksioma aksiomaan
Abstraksi abstraksian dan teori teorian
Pembangunan mereka hanya hayalan penuh kepalsuan
Semua itu bisa kita batalakan
Kegagalan mereka berserakan direruntuhan peradaban
Mari kawan kawan
Buang segala ragu
Campakan semua bimbang
Ini perang kita
Perang kebudayaan
Kita bergerak kawan kawan
Bersama sama
Bahu membahu
Serentak serempak
Kita serbu segala palsu
Kita serang segala persekongkolan gelap
Kita buru segala penipu
Kita terjang segala kebohongan
Kita kita sibak gelap gulita
Kita hancurkan semua kegilaan
Kita tikam semua dusta
Kita bunuh semua penyerikatan
Jangan diam, diam berarti pengkhianatan
Tak ada up stand
Up silent adalah kebencian
Ini perang penghabisan
Allah bersama kita
Dia telah pastikan kita menang
Percayalah dan yakinlah
Aku didepan kalian
Contoh Review jurnal penelitian
Review
Journal 01
Sensitivitas
dari Pengaruh Pelatihan di Tempat Kerja terhadap Ketenagakerjaan
Hasil dalam Pengaturan Eksperimental dan Non-Eksperimental
Ana Gorenca1, Theodhor Kuro2
Hasil dalam Pengaturan Eksperimental dan Non-Eksperimental
Ana Gorenca1, Theodhor Kuro2
Masalah
|
Secara
khusus, pelatihan di tempat kerja dianggap sebagai langkah yang tidak hanya
akan mengatasi pengangguran, tetapi juga akan berkontribusi dalam pengurangan
kesenjangan keterampilan di antara para pencari kerja yang menganggur. Cahuc
dan Zylberberg (2004) berpendapat bahwa program pelatihan meningkatkan kualitas
tenaga kerja secara keseluruhan. Namun, dalam pengangguran, investasi dalam
pelatihan lebih mahal (Mortensen, 1986). Oleh karena itu, kendala keuangan
yang diberikan pelatihan kepada orang yang menganggur dapat mengurangi
insentif untuk berinvestasi di sumber daya manusia mereka.
|
Tujuan
|
membahas
pengaruh pelatihan di tempat kerja pada kemungkinan menemukan pekerjaan
|
Metode
|
kami
menggunakan metode Pencocokan Skor Kecenderungan untuk memperkirakan efek
pelatihan dan untuk memeriksa sensitivitasnya terhadap suatu spesifikasi
model yang berbeda dan tingkat pengacakan yang berbeda.
|
Hasil
|
Hasil
menunjukkan bahwa efek pelatihan rata-rata pada yang dirawat lebih kecil dan
pengurangan dalam bias seleksi lebih tinggi ketika spesifikasi yang berbeda
digunakan. Selain itu, efeknya juga peka terhadap berbagai tingkat pengaturan
pengacakan, yaitu, efeknya lebih kecil dalam pengaturan non-eksperimental
dibandingkan dengan pengaturan kuasi-eksperimental.
|
kesimpulan
|
kami
menyimpulkan bahwa efek pelatihan rata-rata pada yang dibina berkurang jika
kami meningkatkan pengacakan dari kelompok yang dibina.
|
Limitasi
|
Dalam
makalah ini kami menghilangkan masalah heterogenitas yang tidak teramati
(mis., Pengalaman pasar kerja sebelumnya, motivasi untuk bekerja dan
kedekatan dengan pemberi kerja yang menawarkan pelatihan di antara
faktor-faktor lain)
|
Future
Research
|
Estimasi
yang lebih kuat akan menjadi perhatian penelitian masa depan.
|
MAKALAH “PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN METODE ON THE JOB TRAINING”
TUGAS MAKALAH
“PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN METODE ON THE JOB TRAINING”
OLEH
ASNUN
ARSYAD
NIM:
B2B1 17 057
KELAS B
KONSENTRASI MSDM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN (S2)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam
dunia kerja kita selalu mendengar istilah pelatihan kerja (training).
Pelatihan kerja banyak digunakan perusahaan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM)-nya. Memiliki karyawan yang berpotensi tidak menjamin bahwa
karyawan tersebut dapat berhasil melakukan pekerjaannya. Karyawan harus
mengetahui dan memahami serta menguasai tugasnya dengan baik sesuai dengan
keinginan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Guna meningkatkan
potensi kerja karyawan maka perusahaan memerlukan suatu pelatihan kerja bagi
karyawannya.
Pelatihan
kerja yang biasa dikenal dengan pelatihan menurut PP 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan kerja Nasional adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Bermacam-macam
metode pelatihan yang dapat digunakan oleh perusahaan. Salah satu metode yang
paling popular sejak lama adalah metode On the Job Training (OJT).
On the Job
Training (OJT) adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain
OJT merupakan metode pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan
pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
Mengapa metode ini popular? Metode ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan
orang yang dilatih pun bisa sambil bekerja.
sebelum
memakai metode ini tentunya kita harus tahu apa tujuan metode OJT, pertama,
karyawan baru memperoleh pengalaman langsung serta mengenal jenis pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Kedua, mengamati secara langsung apa
yan menjadi tanggung jawabnya, melihat apa yang harus dikerjakan, mampu
menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan benar) kemudian mampu menjelaskan
tentang apa yang dikerjakan. Ketiga, meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dengan jelas, mengamati, melihat dan mengerjakan sendiri di
bawah bimbingan supervisor. Keempat, meningkatkan kecepatan menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan yang sama disertai
kepercayaan diri. Kelima, meningkatkan diri mulai dari tingkat dasar, terampil
dan akhirnya menjadi mahir.
Metode OJT
sangat cocok untuk karyawan baru karena karyawan masih memiliki sikap kerja
yang positif menuju prestasinya. Karyawan baru diharapkan memiliki gambaran
atau pengetahuan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
rekan kerja dan pekerjaannya yang nyata. Karyawan baru juga akan lebih cepat
mengenal situasi kerjanya dan mampu berorientasi pada pekerjaaanya dengan lebih
optimal.
Metode ini
akan berhasil dan sukses apabila dirancang dengan baik dan benar. Dalam program
OJT, karyawan yang berpengalaman bertindak sebagai pelatih yang tentunya harus
mempersiapkan diri baik dari segi material pembelajaran, mengembangkan
keterampilan, mempresentasikan program, mengadaptasikan ke individu-individu
serta tentunya dapat melakukan evaluasi.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pelatihan Dan Pengembangan
Kata
pelatihan dan pengembangan sudah sangat sering kita dengar. Kedua hal ini
merupakan bagian vital dalam sebuah organisasi. Pelatihan dan pengembangan
adalah dua hal yang berbeda. Pelatihan (training) adalah serangkaian
aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman,
ataupun perubahan sikap seseorang. Sedangkan pengembangan (Development)
mempunyai ruang lingkup lebih luas. Pengembangan merupakan sebagai penyiapan
individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi
dalam organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan
intelektual atau emosional untuk melakukan pekerjaan lebih baik. Terdapat dua
macam metode pelatihan yaitu on the job dan off the job.
Teknik-teknik dalam on the job lebih sering digunakan untuk pelatihan.
Sedangkan teknik-teknik dalam off the job lebih sering digunakan untuk
pengembangan
B. Teknik-teknik (metode) Pelatihan dan Pengembangan
Program-program
pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja,
mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua
kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen
1.
Metode praktis (on the job training)
2.
Teknik-teknik
presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau
pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik
tertentu untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada
beberapa trade offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang
selalu baik: metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi
faktor-faktor berikut:
Ø Efektivitas biaya.
Ø Isi program yang dikehendaki
Ø Kelayakan fasilitas-fasilitas
Ø Preferensi dan kemampuan peserta
Ø Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
Ø Prinsip-prinsip belajar
1.
Pengertian On The job training dan off the job training
On the job training adalah suatu
proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan,
kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain on the job training adalah
pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi
pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang
telah bepengalaman atau seorang supervisor.
Off the job training atau pelatihan
di luar kerja adalah pelatihan yang berlangsung pada waktu karyawan yang
dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.
2.
Tujuan
Tujuan On the job training :
1. Memperoleh
pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
2. Mengamati
secara langsung apa yang menjadi tanggung jawabnya, melihat apa yang harus
dikerjakan, mempu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan benar) kemudian
mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan.
3. Meningkatkan
kemampuan dan keterampila dengan jelas, mengamati, melihat, dan mengerjakan
sendiri dibawah bimbingan supervisor.
4. Meningkatkan
kecpatan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan
yang sama disertai kepercayaan diri.
5. Meningkatkan
diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.
Tujuan off the job training
1.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan
2.
Lebih memfokuskan pada pengalaman belajar
3.
Mempunyai kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan
karyawan lainnya dari luar lingkungan unit kerjanya.
4.
Mendapatkan ide-ide baru yang dapat dibawa kembali
ketempat kerjanya
5.
Memperoleh wawasan yang lebih luas
3.
Ciri-Ciri
On the job training :
1. Dilaksanakan
di tempat kerja
2. Dilaksanakan
pada setiap karyawan baru pindah kebagian lain (mutasi), yang berganti tugas
dan tanggung jawabnya, karyawan yang menunjukkan prestasi kurang baik dalam
pekerjaannya.
3. Dilaksanakan
untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai
dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut sebagai alat untuk menaikkan
jabatan.
4. Pengetahuan/keterampilan
berupa pengalaman (praktik langsung)
5. Dilaksanakan
secara individual
6. Biaya
relatif kecil
off the job training :
1.
Dilaksanakan dalam suatu ruangan/kelas (diluar tempat
kerja) atau dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja.
2.
Dilaksanakan pada karyawan yang bekerja tetap untuk
mengembangkan diri dan pengembangan karir.
3.
Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih
dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan
4.
Pengetahuan/keterampilan berupa konsep
5.
Dilaksakansecara kelompok
6.
Biaya relatif besar
4.
Persamaan On The Job Training Dan Off The Job Training
1.
Dilakukan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar
memiliki kecakapan yang menunjang pekerjaannya
2.
Dilakukan untuk meningkatkan kinerja/prestise serta
meningkatkan kinerja suatu perusahaan
3.
Dilakukan oleh instansi atau perusahaan
5.
Perbedaan On The Job Training Dan Off The Job Training
1.
Sasaran On the job training dilakukan secara
individual sedangkan off the job training dilakukan secara kelompok
2.
On the job training dilakukan di tempat kerja
sedangkan Offthe job training dilakukan pada lokasi terpisah dengan tempat
kerja
3.
Pada on the job training berupa pengalaman
langsung(praktek), sedangkan off the job training berupa pengetahuan/
keterampilan yang diperoleh berupa konsep.
6.
Kelebihan dan Kelemahan On The Job
Berikut beberapa kelebihan on the
job :
a. Karyawan
melakukan pekerjaan yang sesungguhnya, bukan tugas yang disimulasikan.
b. Karyawan
mendapat instruksi dari karyawan senior berpengalaman yang telah melaksanakan
tugas dengan baik.
c. Pelatihan
dilaksanakan di dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya, dalam kondisi normal
tanpa membutuhkan fasilitas pelatihan khusus.
d. Bersifat informal,
tidak mahal, dan mudah dijadwalkan.
e. Dapat
menciptakan hubungan kerja sama langsung antara karyawan dan pelatih.
f. Pelatihan
sangat relevan dengan pekerjaan dan membantu memotivasi kinerja tinggi.
Adapun kelemahan on
the job adalah :
a.
Motivasi pelatih kurang untuk melatih, sehingga
pelatihan jadi kurang serius.
b.
Pelatih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, namun
kurang memiliki kemampuan melatih orang lain agar dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
c.
Pelatih kurang / tidak memiliki
waktu untuk melatih dan kemudian menghapus elemen penting
dalam proses pelatihan.
d.
Karyawan yang tidak terlatih dengan baik mungkin
memiliki dampak negatif pada pekerjaan dan organisasional.
C. Metode
Yang Ada Pada On The Job Training
1. Job
Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)
Adalah dengan memberikan
petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama
digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan
sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya.
salah satu teknik dalam on the job
di mana pelatih (trainer) diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum
trainer tersebut itu memberikan pelatihan kepada staff. Kelebihan dari metode
ini adalah pelatih telah mendapatkan keahlian tentang cara melatih sehingga
pelatihan dapat dilakukan dengan lebih maksimal. Kelemahan dari metode ini
adalah adanya tambahan biaya untuk melatih para pelatih.
2.
Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)
Tujuan rotasi
kerja adalah memperluas latar belakang karyawan dalam bisnis. Karyawan
berpindah dalam periode tertentu dan diberi pengetahuan tentang bagian-bagian
organisasi yang berbeda serta praktek berbagai majam ketrampilan manajerial.
Keuntungan
menggunakan metode ini antara lain :
a.
Memberi latar
belakang umum tentang organisasi, dan memberi sudut pandang bersifat
organisasional.
b.
Mendorong kerja sama antar departemen.
c.
Memperkenalkan sudut pandang yang segar secara
periodik kepada berbagai unit.
d.
Mendorong keluwesan organisasi melalui penciptaan
sumber daya manusia yang fleksibel.
e.
Mampu melaksanakan penilaian presentasi secara
komparatif dengan lebih obyektif.
f.
Memperoleh keunggulan dalam setiap situasi.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah:
1.
Tidak memberikan tanggung jawab penuh terhadap
karyawan yang sedang dirotasi
2.
Waktu kerja singkat
3. Apprenticeships / understudy / magang
Merupakan proses belajar dari
seseorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan
untuk mengembangkan keahlian perorangan, sehingga para karyawan yang
bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya.
Magang dilakukan dengan cara peserta
mengikuti kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh pemangku jabatan tertentu yang
sudah berpengalaman, untuk mempelajari bagaimana cara melakukan sesuatu
kegiatan. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan sehingga
para karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya. Metode magang
tepat digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu
seperti kayawan pengrajin.
Kelebihan magang adalah
peserta/karyawan tidak turut campur secara langsung dalam pekerjaan sehingga
tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan tertentu. Selain itu magang juga
dapat memberikan pelatihan yang ekstensif. Sedangkan kelemahan magang adalah
waktunya yang relatif lama, biaya yang cukup mahal, dan kemungkinan kurangnya
motivasi dari pemangku jabatan tertentu sehingga tidak menunjukkan pekerjaan
yang benar.
4.
Coaching and counseling / bimbingan
dan penyuluhan
Adalah suatu cara pelaksanaan
pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya.
Dalam metode ini pengawas diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan
kepada peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan
bagaimana cara mengerjakannya.
Dilaksanakan dengan cara peserta harus
mengerjakan tugas dengan dibimbing oleh pejabat senior atau ahli. Penyuluhan
efektif bila latihannya diindividualisasikan dan peserta belajar melakukan
pekerjaan langsung.
Kelebihan metode ini adalah memudahkan
tranfer belajar kepada para peserta/karyawan juga dapat menciptakan hubungan
langsung antara karyawan dengan pelatih. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
memberikan waktu kerja penuh yang sesungguhnya.
5.
Demonstration
and example / demonstrasi
dan pemberian contoh
Dalam metode ini pelatih harus memberi
contoh/memperagakan cara melakukan pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin.
Sangat efektif karena peserta mendapat teori dan praktek secara langsung
sehingga memudahkan transfer belajar. Selain itu metode ini juga tidak
membutuhkan fasiltas yang terpisah. Namun, kelemahan dari metode demonstrasi
dan pemberian contoh adalah peserta/karyawan turut campur dengan pekerjaan
sehingga jika melakukan keslahan dapat merusak peralatan yang ada dan
menghambat pekerjaan.
6.
Penugasan
sementara
Penempatan peserta/karyawan pada
posisi manajerial atau anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang
ditetapkan. Peserta terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah-masalah organisasional nyata. Kelebihan dari metode penugasan sementara
adalah peserta/karyawan diberikan tanggung jawab secara langsung sehingga
peserta/karyawan bekerja dengan serius. Kelemahnnya adalah tentang pemberian
waktu yang relatif singkat.
Jenis pelatihan OJT yang paling
dikenal adalah metode coaching (membimbing) atau understudy (sambil
belajar). Disini, seseorang pekerja yang telah berpengalaman atau penyelia yang
dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan. Pada level bawah, orang yang dilatih
bisa mendapatkan keterampilan dengan mengamati penyelia. Metode ini juga
digunakan secara luas pada level manajemen yang tinggi
OJT memiliki beberapa keunggulan.
Metode ini relatif tidak mahal karena orang yang dilatih belajar sambil
bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas diluar kantor yang mahal seperti ruang
kelas atau peralat belajar tertentu. Metode ini juga memberikan pembelajaran,
karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya dan mendapatkan timbal
balik yang cepat atasprestasi mereka. Tetapi ada beberapa hal untuk
diperhatikan saat menggunakan OJT
Yang paling penting, jangan terlalu mengandalkan
keberhasilan dari sebuah program OJT. Latihlah para pelatih dengan hati-hati,
dan berikan bahan pelatihan yang diperlukan. Misalnya, para pelatih harus
mengetahui prinsip-prinsip belajar dan empat-langkah teknik instruksi.harapan
yang rendah dan peran pelatih bisa menghasilkan prestasi yang buruk dari orang
yang dilatih Jadi orang yang melatih harus menekankan harapan yang tinggi untuk
keberhasilan orang-orang yang mereka latih.
Dibawah ini
beberapa langkah untuk membantu keberhasilan pelatih dalam pelatihan On The Job
Training
Langkah 1. Persiapkan orang yang
belajar
1.
Buatlah orang-orang yang merasa tidak nyaman itu
merasa nyaman, jangan sampai ada ketegangan
2.
Jelaskan mengapa mereka harus belajar
3.
Doronglah minat mereka untuk bertanya, carilah apa
yang telah diketahui oleh mereka tentang pekerjaan
4.
Jelaskan proses seluruh pekerjaan dan hubungkan
beberapa pekerjaan yang telah diketahui oleh pekerja itu
5.
Tempatkan orang itu pada posisi kerja yang normal
6.
Perkenalakan peralatan, bahan, perangkat, dan syarat
administratif
Langkah2. Perlihatkan cara
melaksanakan pekerjaan
1.
Jelaskan persyaratan kuantitas dan kualitasnya
2.
Lakukan pekerjaan itu dengan kecepatan kerja yang
normal
3.
Lakukan pekerjaan itu dengan kecepatan lambat untuk
beberapa kali, agar dapat menjelaskan setiap langkahnya. Sambil
melaksanakannya, jelaskan bagian-bagian yang sulit atau bagian dimana kesalahn
mungkin terjadi
4.
Sekali lagi ulangi pekerjaan itu dengan kecepatan
lambat beberapa kali, jelaskan hal-hal yang penting
5.
Biarkan orang itu menjelaskan langkah-langkah yang
dilakukan saat anda melakukan pekerjaan itu dengan kecepatan lambat
Langkah 3. Lakukanlah uji coba
1.
Biarkan orang itu melakukan pekerjaan tersebut
beberapakali, secara perlahan, sambil menjelaskan setiap langkahnya kepada
Anda. Perbaikilah kesalahannya, dan bila perlu, lakukanlah beberapa langkah
rumit berulang kali
2.
Lakukanlah pekerjaan itu dengan kecepatan normal
3.
Biarkan orang itu melakukan pekerjaan tersebut secara
bertahap sehingga akan semakin terampil dan semakin cepat
4.
Setelah orang tersebut nampaknya mampu melakukan
pekerjaan, biarkan dia mengerjakannya, tetapi jangan ditinggalkan
Langkah 4. Tindak-Lanjut
1.
Beri tahukan kepada siapa dia harus meminta tolong
2.
Secara bertahap kurangilah pengawasan, periksalah
pekerjaan itu dari waktu ke waktu berdasarkan standar kualitas dan kuantitas
3.
Perbaiki pola kerja yang salah sebelum terlanjur
menjadi kebiasaan. Buktikan bahwa metode yang dipelajari lebih baik
4.
Berikan pujian untuk pekerjaan yang baik; doronglah
orang itu agar dia mampu memenuhi standar kualitas dan kuantitas.
D. Rancangan
Salah Satu Metode On The Job Training Pada Perusahaan
desain suatu
program pelatihan di tempat kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya;
1.
Mengembangkan kemampuan karyawan dengan memberikan
beberapa tugas, bukan hanya satu tugas, disini dapat terlihat bagaimana
kemampuannya menjalankan berbagai tugas (multi tasks),
2.
Melakukan rotasi pekerjaan agar dapat dipertahankan
tingkat ketrampilan,
3.
Membagi pekerjaan orang lain untuk dikerjakan bersama,
agar dapat dipertahankan tingkat ketrampilan yang merata.
4.
Job shadowing, disini bisa saja seorang pekerja yunior
menjadi asisten dari pekerja senior atau sebaliknya pekerja senior mempelajari
apa yang dilakukan oleh pekerja yuniornya,
5.
Membuat suatu tim untuk melakukan pekerjaan bersama,
6.
Memperluas pekerjaan seseorang, misalnya dengan
memberikan kewenangan tambahan seorang operator mesin untuk bertanggung jawab
terhadap perawatan mesin yang digunakannya.,
7.
Seorang karyawan menjadi mentor atau pendamping dari
karyawan yang baru masuk,
8.
Melibatkan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
sifatnya projek sementara,
9.
Memberi kesempatan bagi seseorang menjadi ketua tim
dari proyek diluar pekerjaannya, ini untuk mengetahui juga apakah ia cocok atau
mempunyai minat dibidang lainnya dan juga kualitas kepemimpinannya. Bisa saja
pekerja yang lebih yunior menjadi ketua team dengan anggota pekerja yang sudah
senior bahkan bosnya sendiri. Jadi dengan menggunakan berbagai pendekatan untuk
meningkatkan ketrampilan ditempat kerja dapat dicapai suatu bentuk standar
pelatihan kerja. Adanya pelatihan ditempat kerja juga dapat bermanfaat untuk
menarik karyawan baru yang ingin bergabung karena mengetahui di perusahaan itu
mempunyai pelatihan kerja yang baik. Begitu juga pekerja lama mereka betah
ditempat kerja karena selalu mendapat kesempatan mengembangkan diri.
E.
Program On The Job Training Harus Mempunyai Metode Masa Pembelajaran Yang Di
Kembangkan Secara Hati Hati
Pembelajaran
ini biasanya di lalui oleh beberapa langkah,yaitu
Ø
Pentraining mengobservasikan pegawai yang lebih
berpengalaman dan lebih ahli dalam melaksanakan tugas tugas yang berhubungan
dengan pekerjaannya.
Ø
Prosedur prosedur dan tehnik yang digunakan didiskusikan
terlebih dahulu sebelum,selama,sesudah si pentrainer telah mendemontrasikan
tugas tugas yang berhubungan dengan pekerjaan itu di laksanakan
Ø
Ketika si trainer sudah melihat pegawai yang di
latihnya sudah mampu,maka yang di training mampu melakukan semua tugas
tugasnya. Si pentraining menyediakan bantuan dan feed back yang secara
berkelanjutan.
Ø
Pegawai yang di latih,pelan pelan mulai di berikan
pekerjaan yang lebih untuk di laksanakan hingga mereka bisa dengan benar
malaksanakan seluruh pekerjaan mereka.
Ketika seorang karyawan telah
terpilih menjadi seorang pelatih maka dia harus memperhatikan beberapa hal
diantaranya sebagai berikut :
1.
prinsip belajar orang dewasa yakni orang dewasa
membawa pengalaman dalam situasi belajar, orang dewasa menyukai variasi, orang
dewasa ingin belajar, orang dewasa belajar terbaik dengan bekerja/praktek,
memperlakukan orang dewasa dengan dewasa dan memastikan pelatihan yang praktis.
2.
Kedua, pelatih OJT haus mempunyai keterampilan umum
yakni phisik kehadiran, pengamatan, mau mendengarkan pada trainee dan
melakukan pertanyaan pada trainee.
3.
Ketiga, keterampilan pelatihan langkah demi langkah
artinya pelatih OJT harus mengimplementasikan 3 tahapan program yakni
perencanaan, menyiapkan dan mempresentasikan.
4.
Keempat, keterampilan penanganan masalah yakni pelatih
OJT harus diberi bimbingan didalam penanganan situasi jika pada saat itu
ada suatu masalah yang mereka hadapi. Contoh situasinya adalah takut gagal,
kemarahan ke arah pelatih dan issue di luar pelatihan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pelatihan dan pengembangan adalah
dua hal yang berbeda. Pelatihan (training) adalah serangkaian aktivitas
yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun
perubahan sikap seseorang. Sedangkan pengembangan (development)
mempunyai ruang lingkup lebih luas
On the job training adalah
metode pelatihan yang dilaksanakan di tempat kerja yang sebenarnya dilakukan
sambil bekerja. Sedangkan metode Off the job training adalah metode
pelatihan dengan menggunakan situasi di luar pekerjaan. Umumnya digunakan
apabila target yang perlu dicapai banyak.
Definisi evaluasi pelatihan dan
pengembangan adalah suatu usaha untuk menghasilkan data tentang efek pelatihan
tersebut bagi kinerja pegawai yang akan digunakan sebagai acuan untuk
memperoleh hasil kinerja yang diinginkan. Sehingga fungsi evaluasi pelatihan
dan pengembangan itu sendiri adalah mengetahui seberapa efek dari suatu
pelatihan dan pengembangan dalam kinerja pegawai, jadi pemimpin perusahaan
dapat menentukan untuk tetap menggunakan cara yang sama atau mengubahnya dengan
cara baru yang dirasa lebih efektif dalam meningkatkan kinerja pegawai.
DAFTAR
PUSTAKA
Manullang,M,Drs. 1984. Management Personalia. Jakarta Timur: Balai
Aksara
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto.2001.Manajemen Tenaga
KerjaIndonesia.Jakarta:Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Drs. Noor Muhammad (Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UMMagelang)
http://jurnal-sdm.blogspot.com. Diakses 25
Mei 2013
Herawati, Popon (2008), Modul 9: Pelatihan & Pengembangan, Pusat
Pengembangan Bahan Ajar – UMB. Diakses pada 04 Maret 2013 dari
http://kk.mercubuana.ac.id/files/31004-9-564085135657.pdf
Stocks, J.T. (2000), Introduction to Single Subject Design. Diakses pada 05
Maret 2013 dari https://www.msu.edu/user/sw/ssd/issd10d.htm
Raja
Presentasi (1985) Meningkatkan Efektivitas Training [WWW] rajapresentasi.
Available from
Rachmawati, Ike Kusdiyah, Hj., SE, MM. (2007) manajemen sumber daya
manusia. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Train To Gain (2005) How to Evaluate Individual Training and Development.
[WWW] Available from : _______________. [Accessed 04/03/2013]
Sari, Kumala (2007) Jurus Jitu Evaluasi Pelatihan. viewed 5 March 2012. (http://www.portalhr.com/komunitas/opini/jurus-jitu-evaluasi-pelatihan/)
Junita.2012.Evaluasi Pelatihan, viewed 5 March 2013, (http://langkahkecil-junita.blogspot.com/2012/01/evaluasi-pelatihan.html)
Langganan:
Postingan (Atom)